Pada tahun 1925, satu bangkai makhluk yang tidak dikenal terdampar di sebuah pantai sekitar dua mil dari Santa Cruz, California. Beberapa peneliti yang melihatnya menyatakan bahwa bangkai tersebut adalah seekor ikan paus. Sedangkan peneliti lainnya menyatakan kemungkinan bahwa bangkai tersebut adalah Plesiosaurus yang dianggap telah punah jutaan tahun yang lalu.
Makhluk itu kemudian disebut Monster pantai Moore, berdasarkan pada nama pria yang menemukannya, Charles Moore. Kadang-kadang bangkai itu juga sering disebut Monster Santa Cruz.
Menurut para saksi mata, bangkai makhluk tersebut mengeluarkan bau busuk, memiliki kaki seperti gajah, ekor seperti ikan paus dan kepala seperti bebek. Panjang badannya sekitar 10-15 meter dan ia juga memiliki leher sepanjang sekitar 6 meter.
Penemuan bangkai aneh ini segera menjadi headline di berbagai media lokal di California. Tak butuh waktu lama, para peneliti dan orang-orang yang ingin tahu segera berbondong-bondong menuju ke pantai itu.
The California Academy of Sciences Museum yang mempelajari tengkorak makhluk itu menyimpulkan bahwa bangkai itu adalah "Berardius Bairdi", yaitu ikan paus jenis "Baird's Beaked Whale" yang langka. Namun kesimpulan ini tentu saja mengabaikan deskripsi saksi mata yang melihat adanya kaki seperti gajah dan ekor yang kecil. Menurut para peneliti dari institusi ini, kemungkinan para saksi mata salah mendeskripsikan karena kondisi bangkai yang telah rusak.
Namun, E.L Wallace, seorang ilmuwan yang pernah dua kali menjabat sebagai presiden Natural History Society of British Columbia yang turut meneliti bangkai itu menolak teori tersebut. menurutnya bangkai itu jelas bukan seekor ikan paus.
"Saya telah meneliti makhluk itu secara mendalam. Saya memasukkan tangan ke dalam mulutnya dan tidak menemukan adanya gigi. Kepalanya berukuran besar dan lehernya memiliki panjang sekitar 6 meter. Tubuhnya lembek dan ekornya hanya 90 cm dari ujungnya hingga tulang punggungnya. Fakta ini jelas bertentangan dengan teori paus karena tulang punggung paus jauh lebih besar dibanding makhluk ini. Sekali lagi, ekornya terlalu kecil untuk seekor makhluk yang hidup di kedalaman samudera. Dan lagi, melihat moncong yang dimilikinya, pastilah ia hewan herbivora. Saya beranggapan makhluk itu sejenis Plesiosaurus".
Walaupun Wallace percaya bahwa makhluk itu sejenis Plesiosaurus, ia tidak beranggapan bahwa makhluk tersebut hidup pada masa modern sebelum terdampar. Ia menyatakan kemungkinan bahwa makhluk tersebut terjebak dalam es selama jutaan tahun. Es tersebut mungkin telah berpindah ke arah selatan dan mencair sehingga menyebabkan makhluk tersebut terdampar di Santa Cruz.
Selain kedua teori ini, ada kelompok peneliti lain seperti yang berasal dari kelompok "answer in genesis" yang menolak teori Plesiosaurus, namun juga tidak berani mengatakan bahwa bangkai itu adalah seekor Ikan Paus.
Jadi, walaupun identitas makhluk ini telah dianggap final sebagai Ikan Paus, namun makhluk ini tetap dianggap sebagai teka-teki dan mendapat tempat tersendiri di dunia Cryptozoology.
Menurut para saksi mata, bangkai makhluk tersebut mengeluarkan bau busuk, memiliki kaki seperti gajah, ekor seperti ikan paus dan kepala seperti bebek. Panjang badannya sekitar 10-15 meter dan ia juga memiliki leher sepanjang sekitar 6 meter.
Penemuan bangkai aneh ini segera menjadi headline di berbagai media lokal di California. Tak butuh waktu lama, para peneliti dan orang-orang yang ingin tahu segera berbondong-bondong menuju ke pantai itu.
The California Academy of Sciences Museum yang mempelajari tengkorak makhluk itu menyimpulkan bahwa bangkai itu adalah "Berardius Bairdi", yaitu ikan paus jenis "Baird's Beaked Whale" yang langka. Namun kesimpulan ini tentu saja mengabaikan deskripsi saksi mata yang melihat adanya kaki seperti gajah dan ekor yang kecil. Menurut para peneliti dari institusi ini, kemungkinan para saksi mata salah mendeskripsikan karena kondisi bangkai yang telah rusak.
Namun, E.L Wallace, seorang ilmuwan yang pernah dua kali menjabat sebagai presiden Natural History Society of British Columbia yang turut meneliti bangkai itu menolak teori tersebut. menurutnya bangkai itu jelas bukan seekor ikan paus.
"Saya telah meneliti makhluk itu secara mendalam. Saya memasukkan tangan ke dalam mulutnya dan tidak menemukan adanya gigi. Kepalanya berukuran besar dan lehernya memiliki panjang sekitar 6 meter. Tubuhnya lembek dan ekornya hanya 90 cm dari ujungnya hingga tulang punggungnya. Fakta ini jelas bertentangan dengan teori paus karena tulang punggung paus jauh lebih besar dibanding makhluk ini. Sekali lagi, ekornya terlalu kecil untuk seekor makhluk yang hidup di kedalaman samudera. Dan lagi, melihat moncong yang dimilikinya, pastilah ia hewan herbivora. Saya beranggapan makhluk itu sejenis Plesiosaurus".
Walaupun Wallace percaya bahwa makhluk itu sejenis Plesiosaurus, ia tidak beranggapan bahwa makhluk tersebut hidup pada masa modern sebelum terdampar. Ia menyatakan kemungkinan bahwa makhluk tersebut terjebak dalam es selama jutaan tahun. Es tersebut mungkin telah berpindah ke arah selatan dan mencair sehingga menyebabkan makhluk tersebut terdampar di Santa Cruz.
Selain kedua teori ini, ada kelompok peneliti lain seperti yang berasal dari kelompok "answer in genesis" yang menolak teori Plesiosaurus, namun juga tidak berani mengatakan bahwa bangkai itu adalah seekor Ikan Paus.
Jadi, walaupun identitas makhluk ini telah dianggap final sebagai Ikan Paus, namun makhluk ini tetap dianggap sebagai teka-teki dan mendapat tempat tersendiri di dunia Cryptozoology.
(animal.discovery.com, strangemag.com, trueauthority.com)