Studi ilmiah baru menunjukan bahwa kenaikan suhu udara akibat perubahan iklim diprediksi akan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Ilmuwan mengatakan, jika emisi gas rumah kaca terus tergerus, temperatur di Bumi akan memanas minimal empat derajat Celcius pada tahun 2100 mendatang, dua kali lebih panas daripada ambang berbahaya yang ditetapkan pemerintah-pemerintah dunia.

Penelitian yang diterbitkan di Jurnal Nature ini mengatakan bahwa awan sebagai "perisai" Bumi untuk memantulkan sinar matahari ke angkasa akan menipis, atau sedikit yang terbentuk, sehingga suhu akan meningkat secara dramatis.

Awan sebagai salah satu unsur yang turut mempengaruhi isu perubahan iklim di masa depan memang masih sangat jarang didengar. Namun, Profesor Steven Sherwood dari University of New South Wales, Australia, mengatakan perubahan awan bisa mengatur perubahan iklim. Blog ini tentang Informasi Unik dan Menarik

"Kita sedang mencari tahu apa yang bisa mengendalikan perubahan awan, dan bagaimana cara manusia mengurangi dampak dari pemanasan global sebesar mungkin," kata Sherwood, yang juga berperang sebagai pemimpin penelitian.

"Empat derajat Celcius itu akan menjadi bencana, bukan cuma berbahaya. Itu akan membuat kehidupan di daerah tropis memburuk, dan lapisan es di Greenland mencair, begitu juga Antartik. Ketinggian air laut bisa bertambah sampai beberapa meter, negara-negara di Pasifik tenggelam," jelasnya pada Guardian, Rabu 1 Januari 2014.

Dia juga mengatakan, meningkatnya rata-rata suhu global (setidaknya 4 derajat Celcius di tahun 2100) akan memiliki efek domino pada dunia dan sektor ekonomi di banyak negara. "Kita harus segera memulai untuk mengekang emisi karbon," tutur Sherwood.

ref :teknologi.news. viva
foto : viva

masukkan email kamu untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap hari

filed under:
Copyright © 2013 artikel-fenomenal | Powered by Blogger
Design by Theme Junkie
Blogger Template by Lasantha | PremiumBloggerTemplates.com