Cobalah bayangkan, betapa enaknya keluarga semut menikmati hidupnya di musim dingin. Sementara banyak binatang lainnya yang kelaparan dan kedinginan, keluarga semut bersantai ria di sarang mereka yang hangat. Gudang makanan sudah penuh karena mereka sudah bekerja mati-matian, habis-habisan, 'all-out' kata orang sono, selama musim panas untuk mengumpulkan persediaan makanan di musim dingin. Ketika makanan melimpah, mereka menyimpan sisanya di Gudang Bulog Semut. Hasilnya tidak ada keluarga semut yang terlantar, kelaparan atau kedinginan, semua semut terjamin hidupnya, semuanya sejahtera, semuanya menikmati hasil kerja keras mereka dan semuanya bersukacita.

Mari kita melihat kehidupan anak-anak manusia. Ketika mereka baru saja mendapatkan pekerjaan dan menerima penghasilan pertama, yang direncanakannya adalah bagaimana menghabiskan hasil yang baru diperolehnya. Mentraktir teman-teman segera menjadi ide yang dianggap bagus dan akan mendapat pujian. Merubah penampilan dengan membeli hand-phone model terbaru agar tidak kelihatan ketinggalan zaman. Kesenangan nonton teve ditingkatkan menjadi nonton di bioskop. Berbagai macam mode baju pesta sudah berpindah ke lemari di rumah, yang belum tentu sebulan sekali dipakai. Jerawat yang dulu dirawat hanya memakai sabun bayi, sekarang menghabiskan biaya ratusan ribu rupiah. 'Bukankah uang ada ditanganku? Suka-suka aku untuk menggunakannya, ini uangku, ini hasil keringatku sendiri!' begitulah alasan mereka.

Bilamana gaji sudah semakin meningkat, maka barang-barang yang akan dibeli juga meningkat selera dan harganya. Mengganti motor dengan kredit mobil sudah terbayang di mata. Ganti teve, ganti hand-phone, ganti tas dll.

Inilah gaya hidup kebanyakan dari kita. Gaya hidup yang tidak mempunyai perencanaan yang cukup jauh dan cukup matang. Paling-paling perencanaannya sejauh sebulan, seberapa gaji yang akan diterima sebesar itu juga yang keluar tanpa meninggalkan sisa yang berarti, bahkan kadang-kadang harus ngebon alias ngutang. Kan bulan depan gajian, bisa bayar hutang, begitu pikiran kebanyakan dari kita.

Jika ada yang hidup tanpa perencanaan dan sasaran yang jelas untuk masa depannya, mari belajar kepada semut yang bisa berencana jauh lebih baik. Semut menabung sebagian dari penghasilannya selama musim panas di mana makanan dapat diperoleh dengan berlimpah. Semut tidak bekerja malas-malasan atau hidup dengan boros, sekalipun penghasilannya sedang melimpah ruah. Ia makan secukupnya, dan menyimpan sisanya. Dengan hidup penuh perencanaan dan tahu menguasai diri, semut tidak pernah mengalami masalah ketika masa sukar tiba. Teladanilah perencanaan sang semut!

KATA-KATA BIJAK

Biasakanlah hidup dengan perencanaan yang jauh dan matang agar jangan tanpa daya engkau menghadapi kemalangan yang tiba-tiba

Manna Sorgawi, NV Tjenkir Mas, Jakarta, Mei 2002

masukkan email kamu untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap hari

filed under:
Copyright © 2013 artikel-fenomenal | Powered by Blogger
Design by Theme Junkie
Blogger Template by Lasantha | PremiumBloggerTemplates.com