'Ssst … ada boss … ada boss datang … cepat sembunyikan.' Bukankah kata-kata ini tidak asing bagi telinga para karyawan dikantoran? Kalau tidak ada boss atau pimpinan, maka karyawan mempunyai acara mereka sendiri-sendiri. Mulai dari menggelar dagangannya, yaitu beraneka macam baju, kosmetik, alat-alat rumah tangga sampai hand-phone model terbaru. Ada juga yang mengambil kesempatan ketika boss sedang dinas ke luar kantor untuk membaca majalah-majalah dan berbagai macam tabloid. Ada yang mulai menikmati makan dan minum dengan santainya berjam-jam. Yang kurang mau bergaul, juga tidak ketinggalan, mereka mencuri waktu dengan bermain game komputer atau ber-internet ria. Bahkan yang rada berani ambil risiko malah pergi ngelayap ke mall-mall.
Inilah potret dari tanggung jawab sebagian karyawan di Indonesia, termasuk karyawan-karyawan Kristen. Karyawan yang Kristen juga tidak mau ketinggalan untuk mencuri waktu kerja tetapi dengan mengerjakan hal-hal yang lebih rohani. Mempersiapkan lagu-lagu pujian untuk persekutuan nanti, atau menyiapkan renungan untuk komsel nanti, atau membuat surat undangan atau selebaran.
Berbeda jauh dengan semut, biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, mereka tetap bekerja. Makhluk yang kecil ini mengajari kita sekalian untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab, sekalipun tidak ada boss, pimpinan, supervisor, mandor, tuan atau nyonya mereka, tetap saja mereka bekerja dengan penuh tanggung jawab. Tanpa pimpinan di dekat mereka, mereka tidak menjadi lebih malas, mereka tidak menjadi tidak disiplin, mereka tidak berhenti bekerja, mereka tidak kehilangan gairah untuk bekerja karena mereka bekerja dengan hati. Mereka bekerja dengan hati yang penuh dengan tanggung jawab dan kesadaran yang tinggi!
Jika Anda seorang salesman, bagian marketing, penagih, kurir atau bagian lain yang sebagian besar waktu kerja Anda dilakukan langsung di lapangan, lakukanlah pekerjaan Anda dengan sebaik-baiknya. Memang jam kerja Anda lebih banyak di luar kantor di mana pimpinan Anda tidak dapat memonitor dengan persis apa saja yang Anda lakukan, tetapi janganlah mata pimpinan yang terbatas itu yang dijadikan patokan dan pengawas, tetapi biarlah hati yang penuh tanggung jawab yang menjadi pengawas apa yang kita kerjakan.
Sebagian besar dari kita adalah karyawan, oleh karena itu, jadilah karyawan yang patut diteladani oleh karyawan lainnya.
KATA-KATA BIJAK
Bekerjalah dengan hati yang penuh tanggungjawab bukan dengan hati curang yang selalu memikirkan keuntungan diri sendiri
Manna Sorgawi, NV Tjenkir Mas, Jakarta, Mei 2002