Semua kita tahu, ketika kita 'gamsut' atau mengundi dengan tangan siapa yang akan jalan duluan saat akan melakukan suatu permainan, maka jari jempol yang melambangkan gajah akan mengalahkan jari telunjuk yang diartikan sebagai manusia. Tetapi jari telunjuk akan menang terhadap jari kelingking yang mewakili semut. Sebaliknya, semut akan menang terhadap gajah. Gajah mengalahkan manusia memang masuk akal karena gajah memang kuat dan perkasa, pohon-pohon pun tumbang dicabut dengan belalainya. Manusia mengalahkan semut memang dapat dimengerti karena manusia jauh lebih besar dan kuat, sekali pencet saja beberapa semut sudah mati. Tetapi bagaimana semut bisa mengalahkan gajah? Menurut ceritanya, semut akan masuk ke dalam kuping gajah dan membuat gajah kalang kabut. Memang jika mengandalkan kekuatan, semut tidak berarti apa-apa bagi gajah, tetapi semut jauh lebih cekatan dan bijak daripada gajah. Di dalam Alkitab versi King James, kata 'cekatan' di Amsal 30:24 ini diterjemahkan juga sebagai 'bijak'.
Pernahkah terlintas kekecewaan di dalam hati Anda karena Anda tidak terlahir sebagai orang yang berkuasa, punya posisi dan kedudukan yang kuat, orang yang besar dan terpandang di daerah Anda, atau sebagai orang yang kaya dan punya pengaruh? Anda ingin sekali merobah semua keadaan ini, tetapi Anda berpikir ini tidak mungkin dirobah lagi. Tetapi, mari kita renungkan firman Tuhan hari ini. Semut itu bukanlah bangsa yang kuat, tetapi mereka cekatan dan bijak sehingga mereka bisa mencapai sukses di dalam kehidupan yang berat ini. Hingga sekarang kita bisa mendapatkan semut ada di mana-mana.
Kalau diperas-peras, disimpulkan, maka hanya ada 2 alasan yang membuat seseorang tidak berhasil di dalam kehidupannya, yaitu: malas dan tidak bertanggungjawab. Malas artinya tidak mau cekatan, tidak mau berusaha, tidak mau bergerak, tidak mau berpikir, tidak mau bersusah-susah, dan tidak mau berkorban. Hujan sedikit saja sudah tidak masuk ke kantor. Pusing kepala sedikit saja sudah tidak bekerja. Tidak bertanggungjawab artinya tidak melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan benar, sengaja melalaikan pekerjaannya, bekerja asal bekerja. Sudah tahu besok pagi akan pergi ke kantor, tetapi malam ini dihabiskan dengan begadang dan besok laporan ke kantor tidak masuk karena sakit. Atau ngomongnya pergi ke kantor tetapi ternyata pergi ngobyek atau bersenang-senang di tempat lain. Ini semua adalah perbuatan orang yang tidak bertanggungjawab, yang tidak bijak.
Kita semua bisa menjadi orang yang sukses, jika kita mau bertindak cekatan dan berlaku bijak serta meninggalkan sifat malas dan sikap tidak bertanggungjawab. Mungkin saat ini keadaan kita cukup parah, tidak ada kekuatan, tidak punya kekuasaan, tidak ada kekayaan, tetapi dengan bermodalkan cekatan dan bijak, maka semuanya akan menjadi lebih baik dan kita akan menggapai sukses. Ingatlah, gajahpun kalah oleh semut yang cekatan dan bijak!
KATA-KATA BIJAK
Orang yang cekatan dan bijak dapat mengalahkan orang yang kuat
Manna Sorgawi, NV Tjenkir Mas, Jakarta, Mei 2002