Bunuh diri menjadi jalan terakhir mereka tidak bisa menyelesaikan perkara hidupnya. Paling sering sebab stress, tidak memiliki masa depan, atau sebaliknya, dunia berubah serba cepat membuat seseorang lamban sulit bergerak dan mengikuti perkembangan memaksa dia mengakhiri hidupnya ketimbang menjadi kesulitan bagi orang lain.
Kasus ini terjadi di Jepang. Bahkan saking canggihnya teknologi di negara itu membuat banyak anak mudanya merasa tidak berguna lantaran seluruh hal difasilitasi oleh mesin dan komputerisasi.
Selain Jepang, ada empat negara lain yang warganya doyan bunuh diri. Jumlah mereka berbanding 100 ribu orang. Dilansir dari situs businessinsider.com dan Merdeka berikut ulasannya:
1. Lithuania
[artikel-fenomenal.blogspot.com] - Negara mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Soviet pada awal 1990 ini tengah bergelut mengubah sistem pemerintah dan masyarakat dari komunisme menjadi kapitalisme. Kondisi inilah membuat banyak pihak putus asa dan tidak kuat menghadapi perubahan.
Bunuh diri bahkan meningkat dua kali lipat selama satu dekade dan menjadi wabah. Sekitar 35 dari 100 ribu orang Lithuania menghilangkan nyawa sendiri.
Bukannya menekan angka kematian akibat bunuh diri, pemerintah Lithuania terkesan membiarkan ini terjadi. Banyak warga masuk ke rumah sakit namun belum sembuh sudah diizinkan keluar, jikalau pun mereka datang lagi ke rumah sakit, mereka akan kedapatan bunuh diri di hari selanjutnya.
Fasilitas rumah sakit negara itu memang terburuk sejagat. Parahnya pemerintah mengesankan ini hal biasa.
2. Korea Selatan
[artikel-fenomenal.blogspot.com] - Mereka yang bunuh diri di Korea Selatan ternyata rata-rata di bawah umur 40 tahun. Jumlah ini meningkat selama satu dekade terakhir, bahkan pada 2009 Presiden Roh Moo Hyun mengakhiri nyawa dia dengan lompat ke jurang setelah ketahuan terlibat dalam skandal suap. Saat itu pejabat lainnya juga terlibat pun memutuskan bunuh diri.
Selain Presiden Moo Hyun banyak orang tersohor Ibu Kota Seoul lainnya bunuh diri termasuk taipan, penyanyi pop, bahkan pemain bola. Negara ini menyimpan misteri kenapa banyak sekali warganya tersohor atau tidak melakukan bunuh diri. Tidak ada yang benar-benar tahu jawabannya lantaran perekonomian Korea Selatan termasuk terbaik dibandingkan dengan negara Asia lain.
3. Guyana
[artikel-fenomenal.blogspot.com] - Di Guyana bunuh diri dilakukan oleh mereka usia produktif sekitar 15-24 tahun. Ini sangat mengejutkan bahkan di Negara Bagian Barbice sekitar 50 orang dari 100 ribu menghilangkan nyawanya sendiri.
Pemerintah mengambil langkah demi mengontrol dan menekan angka bunuh diri termasuk memperbaiki sistem komunikasi dan pengaduan khusus bagi kasus ini. Polisi juga mempunyai divisi khusus untuk anak muda depresi agar mereka mengurungkan niat mengakhiri nyawa mereka.
Namun sayang langkah-langkah ini belum mendapatkan hasil maksimal. Bahkan pada 1980-an awal terjadi bunuh diri massal di Kota Jonestown. Sekitar 914 orang tewas meracuni dirinya lantaran mengikuti sekte dibawa oleh mantan pendeta bernama Jim Jones.
4. Kazakhstan
[artikel-fenomenal.blogspot.com] - Kazakhstan merupakan negara dengan populasi muslim sekitar 70 persen namun setelah mereka mendeklarasikan kemerdekaan dari Uni Sovyet pada 1991 negara ini berjuang melepaskan bayang-bayang komunis dan itu tidak mudah. Apalagi banyak pihak berebut kekuasaan. Ini semakin membuat rakyat Kazakhstan depresi lalu mengakhiri hidupnya sendiri.
Kazakhstan memelihara pemerintahan dengan sistem rezim dan tangan besi terutama menegakkan syariat Islam. Kebebasan beragama bagi non-Islam bahkan hanya mimpi.
5. Belarusia
[artikel-fenomenal.blogspot.com] - Belarusia memang sudah mendeklarasikan kemerdekaannya dari Uni Sovyet pada 1990. Namun hubungan Belarusia dengan Rusia masih terjalin baik dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko tidak mengidahkan rakyatnya agar benar-benar terbebas dari sistem pemerintahan komunis. Ternyata pemerintah Belarusia malah melanjutkan kebijakan-kebijakan era Sovyet.
Ini membuat banyak rakyatnya stress dan pemilihan umum terasa tidak ada pengaruhnya. Rezim Lukashenko tetap bertahan. Warga frustasi dan akhirnya bunuh diri.